Skip to main content

Sejarah Perjuangan, Misteri Kematian dan Pelajaran dari Pahlawan Buruh Indonesia Marsinah


Marsinah gadis kelahiran Nglundo, Nganjuk yang hidup di zaman Orde Baru sebagai buruh pabrik di Porong. Dalam sistem kapitalisme yang didukung negara yang berpihak pada pengusaha. Dengan menempatkan tentara sebagai penyelesai konflik buruh. Ia sebagai korban kekerasan brutal tentara. Karena ia menggugat sistem kapitalisme yang tak penuhi haknya. Negara ingkar janji melindungi warganya. Hingga kini pem- bunuhnya tetap jadi misteri.

Marsinah jadi simbol Buruh Pencari Keadilan. Ia jadi ikon untuk pencapaian janji konstitusi Indonesia. Pada orang se- macam dirinya. Namanya dibahas serius oleh amnesti interna- sional, ILO, dan organisasi hak asasi manusia. Studi hukumpun tak lepas membahas Marsinah. Ia menyandang Yap Thiam Hien Award tahun 1993. Marsinah telah mengisi panggung pertunjukan film dan teater.

Marsinah hanya berumur 24 tahun. Mati di tangan tentara dengan cara keji. Tulang panggul bagian depan hancur. Tulang kemaluan kiri patah berkeping-keping. Tulang kemaluan kanan patah. Tulang usus kanan patah sampai terpisah. Tulang selang- kangan kanan patah seluruhnya. Labia minora kiri robek dan ada serpihak tulang. Ada luka di bagian dalam alat kelamin sepanjang 3 sentimeter. Pendarahan di dalam rongga perut. Kematian Marsinah oleh tembakan senjata api bukan karena pendarahan, demikian visum dokter.

Sang pembawa senjata pembunuh lemparkan kesalahan pada orang-orang perusahaan. Direkayasalah drama pembunuhan Marsinah. Sebanyak 9 orang ditangkap sebagai pembunuh. Mereka diperlakukan dengan keji pula. Horor terjadi dengan pelaku tentara yang kemudian melempar ke polisi. Polisipun ikut bersekongkol atas rekayasa yang ada. Tampil Trimoelja D. Soerjadi sebagai pengacara pembela bersama pembela awal. Melalui perang urat syaraf dengan melibatkan publik. Akhirnya Trimulya berhasil membebaskan tertuduh yang disahkan oleh Mahkamah Agung.

Gadis sederhana tak beribu sejak kecil. Tinggal bersama nenek karena ayah menikah lagi. Seorang pendiam, berempati tinggi pada orang lain, dan pemberani. Sejak kecil rajin belajar, membaca, dan bekerja. Ingin ke perguruan tinggi tak berbiaya. Ikuti kursus komputer dan bahasa Inggris. Berbekal prinsip “Pengetahuan Mengubah Nasib Seseorang” yang ia cari melalui kliping koran dan berdialog dengan orang lain.

Gadis yang begitu militan ingin mengubah nasibnya. Melalui gugatan terhadap haknya sebagai buruh yang telah disetujui oleh Menteri Tenaga Kerja yang ditolak pada awalnya oleh perusahaan jam tempat ia bekerja. Lalu ia jadi salah satu motor penggerak untuk pemenuhan hak atas 12 tuntutan yang teru- muskan. Melalui demonstrasi sebagian besar buruh ke perusa- haan tempat ia bekerja.

Drama besar terjadi. Saat Marsinah marah atas penangkapan 13 orang temannya pada 5 Mei 1993 oleh Kodim Sidoarjo. Yang dipaksa mengundurkan diri karena dituduh rapat gelap dan provokasi karyawan tak masuk kerja. Padahal sehari sebe- lumnya perusahaan tempat kerjanya telah mengabulkan tuntutan buruh kecuali membubarkan SPSI*. Marsinah mendatangi kodim untuk membela teman-temannya. Keberaniannya meng- gugah kemarahan tentara sehingga mengundang kekerasan brutal pada dirinya. Ia diperkosa lalu tubuhnya dirusak dengan keji.

Marsinah ada di sana. Untuk selalu ingatkan penguasa untuk setia pada Dasar Negara, yang dibuat oleh Pendiri Bangsa. Dalam bunyi Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Bangsa”. Padanya kita belajar tentang perbaikan nasib melalui ke- sungguhan hati. Tak ada yang tersia dari yang dilakukan dari hati. Ia menjadi mercu suar penunjukan arah. Untuk buruh mendapatkan hak hidup layak. *Teks oleh Esthi Susanti Hudiono.

Lukisan oleh Seruni Bodjawati. Judul: Bara Perlawanan Marsinah. Media: Acrylic on canvas. Ukuran lukisan: 130 x 100 cm. Tahun 2018. Available.

Ingin mengoleksi karya lukisan asli Seruni Bodjawati? Hubungi: 085602897020 (WhatsApp). Gratis biaya pengiriman, sertifikat resmi, dan berbagai bonus ekslusif.

If you would like to buy this original painting directly from the artist, order custom art or any business inquiries, please contact: +6285602897020 (WhatsApp), e-mail: serunibodjawati@gmail.com, or Direct Message on Instagram @seruni_bodjawati

Worldwide Shipping 

Popular posts from this blog

Order Lukisan Buddha Handmade Kanvas karya Pelukis Seruni Bodjawati

Apakah Anda mencari karya seni yang tidak hanya memperindah ruangan Anda, tetapi juga memberikan rasa damai dan keselarasan? Semua itu bisa ditemukan dalam lukisan-lukisan Buddha karya pelukis Seruni Bodjawati yang dibuat handmade menggunakan cat akrilik di atas kanvas . Melalui setiap sapuan kuasnya, Seruni menghadirkan energi Boddhicitta, menginspirasi dan menyembuhkan dengan karya seni yang memikat. Boddhicitta: Sentuhan Spiritual dalam Setiap Lukisan Setiap kali Seruni Bodjawati melukis, dia melakukan praktik Boddhicitta, semangat penuh cinta kasih untuk semua makhluk, ke dalam setiap goresan kuasnya. Inilah yang membuat karyanya begitu istimewa dan hidup. Lukisan Seruni bukan sekadar karya seni visual; namun juga realisasi dari praktik Dharma dan pengalaman spiritual yang mendalam. Pengalaman Zen Buddhisme 8 Tahun: Kebijaksanaan yang Mengalir dalam Setiap Detail Seruni bukan hanya seorang pelukis; dia adalah seorang meditator Zen yang telah mengabdikan dirinya selama 8 tahun dala

Art Gallery Jakarta: A Premier Collection of Indonesian Masterpieces

Discover an exquisite world of art at Art Gallery Jakarta, a haven for art enthusiasts and collectors alike. With a stunning array of over 700 masterful artworks, including paintings, sketches, and sculptures, our gallery proudly showcases the legacy of renowned Indonesian artists who have shaped the nation's art scene. Our distinguished collection proudly showcases an impressive roster of renowned artists, each contributing a unique and captivating perspective to the world of art. From the timeless paintings of Basuki Abdullah and the evocative narratives of Dullah to the vibrant canvases of Hendra Gunawan and the thought-provoking visions of Hendro Juwono, our gallery presents a harmonious blend of artistic mastery. Discover the emotive sculptures of Surono, the intricate sketches by Kartono Yudhokusumo, and the enchanting creations of Widayat and Saptoto. Immerse yourself in the creative brilliance of Batara Lubis, Djajeng Asmara's intricate details, and the captivating expr